Belajar Adalah Nafasku
BELAJARKU ADALAH NAFASKU[1]
(UPAYA MENELADANI NABI SAW)
Puisi Islam
Islam agamaku, nomor satu di dunia
Islam benderaku, berkibar dimana-mana
Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana
Islam Tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya
Islam
Surbanku, Islam Sajadahku, Islam Kitabku, Islam Podiumku, Kelas Eksklusif yang
Mengubah
cara dunia memandangku
Tempat aku
menusuk kanan kiri
Islam media
massaku, gaya komunikasi Islami masa kini
Tempat aku
menikam sana sini
Islam organisasiku, Islam perusahaanku, Islam Yayasanku, Islam
Instansiku,
Menara dengan seribu pengeras suara
Islam Muktamarku, forum hiruk pikuk tiada tara, Islam bursaku
Islam warungku, hanya menjual makanan surgawi
Islam supermarketku, melayani segala keperluan manusiawi
Islam makananku, Islam teaterku, menampilkan karakter-karakter suci,
Islam
festivalku memeriahkan hari-hari mati, Islam kausku, Islam pentasku, Islam
seminarku
Membahas
semua, Islam upacaraku, menyambut segala, Islam puisiku,
Menyanyikan
apa ................
Tuhan,
..... Islamkah Aku ...?
( Musthofa Bisri)
PEMBUKA
Pembaca yang budiman, sejenak mari kita membaca sejarah Nabi Muhammad
SAW. Pada umur 12 atau 13 tahun, beliau sudah belajar ilmu perdagangan di
Negeri Syam. Sekitar 2000 KM meninggalkan negeri asalnya Makkah. Memang ketika
itu, Nabi Muhammad SAW muda tidak belajar sekolah formal. Yang ada adalah
sekolah keluarga, alam dan masyarakat. Belajar berdagang langsung dari
masyarakat.
Kita makin tercengang, karena ketika itu Makkah jauh lebih maju dari pada
Syam. Makkah adalah pusat peradaban dunia. Mengapa harus belajar di negeri yang
kalah maju ...? Hikmah yang sangat luar biasa. Belajar keluar negeri telah
menjadi bagian penting dari sejarah kehidupan calon presiden dunia akhirat ini.
Bahkan di negeri kurang maju sekalipun. Di luar negeri, Muhammad SAW kecil
belajar perdagangan, budaya, bahasa, lingkungan, kekuatan fisik menghadapi para
penyamun di padang pasir, keahlian ilmu astronomi, memprediksi cuaca padang
pasir agar tidak terjebak badai gurun yang panas dan sebagainya. Semua itu
dilakukan pada usia 12 atau 13 tahun. Subhanallah
Malangnya umat Islam hari ini,
bisa jadi termasuk kita, tidak
terlalu tertarik meneladaninya, yang lebih banyak meneladani justru para
pelajar Nasrani. Justru orang-orang Nasrani yang meneladani Nabi Muhammad SAW.
Tiap tahun ribuan para pelajar dari mereka belajar di berbagai negara. Ada yang
dengan beasiswa, sebagaian besar tetap dengan biaya sendiri.
Menurut hemat penulis tipisnya semangat sekolah/kuliah sebenarnya
tidak selalu didasarkan dari faktor pendanaan (biaya), atau lemahnya
perekonomian umat Islam, melainkan lebih di dasarkan oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
1.
Kaburnya tujuan/
orientasi pendidikan
2.
Miskin motivasi dan
dorongan kuat untuk belajar
3.
Keringnya sikap mental
generasi muda akibat peradaban global
4.
Ganasnya penjajahan
materialisme (segala sesuatu di ukur dengan uang dan benda)
5.
Belum adanya
sinergisitas tanggung jawab pendidikan dari sekolah, pemerintah dan masyarakat.
Mari kita simak mutiara hadits terkait karakter berikut ini ;
Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam bersabda dalam sebuah hadits
"Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari dimana tidak ada naungan
selain dari naungan-Nya yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di atas
ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya senantiasa terikat dengan mesjid,
dua orang yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya, seorang
lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki
kedudukan, namun ia berkata : sesungguhnya aku takut kepada Allah, seseorang
yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang
mengingat Allah di waktu sendiri hingga meneteslah air matanya" (HR
Bukhari Muslim).
Dalam hadits lain, rasul menegaskan :
“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina” (al-Hadits)
Amanat dari hadits tersebut di atas, paling tidak kita sebagai
generasi Islam seharusnya kita mempunyai potret sebaga berikut :
1.
Niat mencari ilmu
dengan semangat berhijrah
2.
Mempunyai niat dan
dan tekat kuat belajar sampai akhir hayat
3.
Semangat membaja
dan terus berusaha
4.
Kaya cita-cita dan
pantang putus asa
5.
Menguasai ilmu
agama dan umum
6.
Sanggup menjawab
tantangan zaman dengan bekal keterampilan dan iman
7.
Berkarakter Islami,
dan berdaya saing mandiri
8.
Yakin pada diri
sendiri dan optimis
9.
Menegakkan pijar
Islam dengan Ilmu
10. Menghidupkan sunnah Nabi SAW dan berserah diri kepada Allah SWT.
Dalam kondisi kita yang bisa jadi kurang menguntungkan sekalipun,
semestinya kita tetap menaruh perhatian besar akan pendidikan. Semboyan kita
adalah “sekolahku adalah nafasku”. Modal sebenarnya adalah kekayaan niat dan
tekad. Dalam al-Qur’an dinyatakan “ sesungguhnya Allah tidak akan merubah
nasib suatu kaum sebelum kau itu merubah nasib mereka sendiri ” (Q.S. Ar-Ra’d :
11)
Dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa pelaku dan penentu nasib dan
keadaan seseorang adalah dia sendiri. Sederet pertanyaan yang dapat muncul
adalah :
1.
Ada atau tidak keinginan
untuk merubah diri ?
2.
Mengapa harus
merubah diri ?
3.
Siap atau tidak
seseorang untuk bangkit dari kondisi semula ?
Dari pertanyaan tersebut sebenarnya problem yang ada dalam diri kita
adalah adalah persoalan sikap mental dan semangat berubah. Ungkapan hikmah
menyatakan “ kekayaan harta dapat hilang dalam sekejab, tetapi kekayaan sikap
mental adalah modal hidup untuk selama-lamanya “. Wahai sahabat muda,, selamat
berubah mulai detik ini !
TIPS HARUS KULIAH
1.
Siap belajar apapun
kapanpun dan dimanapun
2.
Bergaul dengan
orang yang optimis dan selalu berfikir positif
3.
Cari motivator
untuk mengerakkan jiwa
4.
Yakin bahwa
pendidikan dapat menaklukkan masa depan
5.
Siap merubah diri ;
dari penakut menjadi berani, lemah menjadi kuat, miskin cita-cita menjadi kaya
cita-cita
6.
Jangan takut dengan
biaya, karena kesuksesan adalah milik semua orang
7.
Buatlah
kenalan/jaringan yang menguntungkan (positif)
8.
Kuliah biaya
sendiri... siapa takut ?!
9.
Padukan antara
usaha dan do’a
10. Bismillah ............... lakukan !
Komentar
Posting Komentar